Ditulis oleh M.Irfansyah Lubis dan Yudi Setiawan, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH)
Pada tanggal 3 Oktober 2014, para pakar Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (Remote Sensing-Geographical Information System/RS-GIS) IPB yang berasal dari berbagai departemen, fakultas dan pusat penelitian, mengadakan pertemuan di Ruang Sidang Pola, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 2, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Hadir dalam pertemuan ini peneliti Pusat Teknologi Satelit, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Indonesia, Wahyudi Hasbi, M.Sc. Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Rektor bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof.Dr.Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng serta didukung oleh Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) IPB. Adapun tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menindak lanjuti program bersama antara LAPAN dan IPB dalam pengembangan LAPAN-IPB Satellite (LISat) yang bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Suasana rapat Scientific Committe LISat, Gedung Andi Hakim Nasotion, Gedung Rektorat IPB |
Sebagai pendahuluan, Prof. Anas menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan program kerjasama antara LAPAN-IPB. Beliau menggaris-bawahi akan pentingnya tujuan pengembangan satelit ini terutama dalam mendukung program pemerintah terbaru dalam hal untuk mencapai kedaulatan pangan Indonesia, dimana IPB diharapkan menjadi salah satu leading institusi di bidang pertanian Indonesia. Selain itu, pengembangan dan pemanfaatan satelit ini juga diharapkan mampu mendukung penelitian di bidang lainnya, terutama terkait dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Selanjutnya, Wahyudi Hasbi, MSc sebagai perwakilan dari LAPAN memaparkan tentang beberapa kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh LAPAN terkait persiapan dan peluncuran LISat. Satelit ini dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2015 di Sriharikota, India. Namun, ada beberapa kendala yang masih harus ditindaklanjuti antara lain: bobot satelit yang sedikit melebihi batas bobot yang diperbolehkan untuk diluncurkan. Selain itu, beberapa jenis kanal atau sensor penginderaan jauh diharapkan dapat ditambahkan dalam satelit LISat tersebut agar dapat mengoptimalkan pemanfaatannya untuk monitoring kebakaran hutan dan pemantauan wilayah laut di Indonesia. Saat ini, teknologi satelit mikro LISat memiliki kemampuan deteksi pada 4 kanal spektral (biru, hijau, merah dan infra merah dekat) dengan resolusi pengamatan 10 meter dengan wilayah cakupan 60 km. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPLH-LPPM) IPB diharapkan dapat menjadi host untuk mengelola dan menjadi pusat data penginderaan jauh, terutama data satelit lingkungan, di lingkungan IPB yang dapat diakses oleh seluruh mahasiswa, peneliti dan dosen dalam rangka mendukung kegiatan penelitian dan pendidikan. Adapun permasalahan yang dihadapi antara lain terkait dengan kebutuhan tempat penyimpanan data yang sangat besar (data storage), pemeliharaan sistem dan mekanisme/prosedur pemanfaatannya. Untuk mengatasi hal ini, Prof. Anas menyampaikan adanya alternatif kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam penyimpanan data yang besar tersebut.
Agenda kedua pertemuan ini adalah pembahasan rencana simposium internasional (1st Internasional Symposium on LAPAN-IPB Satellite for Food Security and Environmental Monitoring 2014/ LISAT-FSEM 2014) yang akan diadakan pada 25-26 November mendatang. Hal ini dipandang penting mengingat simposium ini merupakan langkah awal sekaligus pengenalan satelit LISat ke berbagai pihak dan pemerhati RS-GIS di Indonesia.
Prof. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc. sebagai conference chair yang dibantu oleh PPLH-IPB menjelaskan mengenai perkembangan persiapan agenda besar ini. Secara garis besar, persiapan sudah cukup matang, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan acara ini. Selain jumlah abstrak yang masih perlu ditingkatkan, terutama partisipasi peneliti asing baik sebagai pemakalah ataupun sebagai international reviewer, serta publikasi hasil simposium (prosiding) pada jurnal internasional merupakan tantangan pada pelaksanaan simposium internasional ini.
Dengan diadakannya pertemuan ini, para pakar RS-GIS IPB diharapkan dapat membantu dan mendukung kegiatan ini dengan menyebarluaskan informasi melalui website resmi LISAT (www.lisat.ipb.ac.id) dan juga melalui poster dan leaflet pada mahasiswa dan kolega dalam negeri maupun luar negeri-nya.
Sebagai penutup, Prof. Anas beserta seluruh hadirin berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan diharapkan menjadi agenda rutin IPB dalam rangka mendorong program pemerintah untuk ketahanan pangan nasional.
Posted in PPLH Website
No comments:
Post a Comment