Masa kecil adalah masa yang selalu dirindukan oleh setiap orang dewasa, masa yang paling ceria karena hanya diisi dengan bermain bersama teman-teman, tidak perlu memikirkan pekerjaan yang kadang membuat stres, tidak ada istilah atasan atau bawahan, semuanya sederajat, semuanya hanya bermain dan bermain hingga lelah lalu terlelap dan tumbuh. Moment yang takkan bisa terulang kembali, alangkah bijaknya jika moment itu bisa diabadikan, karena tidak ada cerita yang lebih baik sebaik foto yang walaupun kusam tetapi menyimpan kenangan indah dimasa lalu.
Saya selalu menyempatkan waktu untuk melihat dan mengabadikan keceriaan anak anak yang sedang bermain karena begitu indah dan alami, tanpa make up, tanpa topeng yang biasanya sering dikenakan oleh orang dewasa. Berikut ini adalah foto-foto anak kecil yang saya kumpulkan selama kunjungan ke beberapa desa disekitar Taman NAsional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur kurun waktu 2009-2011..
Enjoy the beauty and natural faces from deep inside the forest.....
Sebuah wajah mungil yang muncul malu-malu dari dalam rumah, begitu cantik dan alami. Foto ini saya ambil sewaktu mampir di rumah salah seorang penduduk desa Pa Raye, sebuah desa yang terletak di dalam kawasan TN Kayan Mentarang, desa yang sangat terisolir, hanya bisa dicapai lewat jalur darat dengan menggunakan motor kurang lebih seharian dari ibu kota kecamatan Krayan, Kab. Nunukan. Mayoritas penduduk adalah masyarakat adat Dayak Lundayeh.
Anak kecil ini sedang mengumpulkan tumbuhan air yang biasa digunakan sebagai pakan ternak babi, seharusnya anak seusia ini duduk di bangku sekolah, tapi karena berada di desa terpencil, kesempatan itu sangat susah diperoleh.
Green vehicle, konsep kendaraan yang patut dicoba untuk meminimalisir pemanasan global, tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil, tidak berisik, hanya sedikit bau :D. Pemandangan ini saya lihat di Desa Long Midang, desa yang terletak di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Terlihat sang anak sangat ceria mengendarainya, sepertinya ini adalah kendaraan pertamanya :).
Serasa menjadi artis, itulah yang mungkin ada dibenak anak-anak ini, mereka sangat senang sekali difoto, lihatlah ekspresi mereka, pertama malu-malu, kemudian saling dorong lalu tertawa dan melompat bersama, life is beautiful, isn't it?
Satu, dua tiga....jepreeett.......
Permainan tradisional, yang penting happy :)
Menanti kedatangan pesawat perintis yang masuk ke desa Binuang, salah satu desa yang berada di sekitar TN Kayan Mentarang di Kec. Krayan Selatan. Desa yang terisolir juga, hanya bisa diakses lewat pesawat perintis atau berjalan kaki selama beberapa hari atau minggu. Merupakan hal yang menyenangkan bagi anak-anak tersebut melihat kedatangan pesawat perintis yang membawa penumpang dan juga barang.
Mandi di sungai yang sangat jernih, di salah satu anak sungai di Long Mekatif, Kecamatan Mentarang Hulu yang berbatasan dengan kawasan TNKM. Sungai adalah sumber kehidupan yang patut dijaga kelestariannya.
Salah satu anak dari Kepala Desa Long Pala, desa yang wilayahnya sebagian masuk dalam kawasan TNKM. Malu malu kucing saat ingin difoto, padahal pengen difoto :D
Tarian hula-hula, ga tau apa nama tariannya, yang jelas bocah-bocah tersebut berbagi keceriaan melalui sepotong rotan yang dibuat melingkar. sangat baik untuk melatih otot panggul dan otot pipi karena selalu tersenyum :). Foto ini diambil di Desa Long Berang, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau.
Siapa yang mau jadi pintar tunjuk tangan.....
Seandainya mereka diberi peluang mendapatkan pendidikan yang lebih baik pasti mereka bisa meraih cita-cita mereka. Namun karena lokasi desa yang sangat jauh dari pusat pemerintahan membuat desa ini sangat tertinggal. Desa Long Titi, bisa dicapai dari Ibukota Malinau dengan menggunakan long boat selama satu hari, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua hari, mengikuti aliran Sungai Tubu, menembus hutan taman nasional. Tenaga pengajar yang aktif hanya satu orang disekolah ini, yang lainnya tidak bertahan dengan kondisi kehidupan yang ekstrim. Satu pengajar yang merangkap sebagai kepala sekolah, staff, guru matematika, guru bahasa dan IPA serta yang pelajaran lainnya. Bayangkan jika guru tersebut sakit atau ada halangan maka sekolah akan tutup karena libur nasional, hemmm sangat menyedihkan.
Azziiiiik dapat buku gratizzz....
Selain melakukan sosialisai keberadaan TNKM serta program lainnya kepada masyarakat lokal, kami menyempatkan mengunjungi beberapa sekolah untuk sekedar berbagi keceriaan dan ilmu pengetahuan di bidang lingkungan serta sedikit games untuk menghangatkan suasana.
Di malam hari, untuk lebih mengakrabkan dengan masyarakat sekitar, kami membuat acara ramah tamah, dengan sajian makan-makanan tradisional yang ada dan sedikit hiburan musik lokal, tetapi anak-anak ini lebih menyukai musik dan joget "dangdut", terlihat dari gaya tarian yang mirip goyang pata-pata atau goyang gergaji :D
Sungai adalah segalanya bagi masyarakat sekitar, tempat untuk bermain, mandi, mencuci, keperluan kakus dan sebagainya. Masyarakat adat dayak sangat erat kaitannya dengan sungai. Desa biasanya berada di pinggiran sungai, bahkan nama desa biasanya didahului dengan kata "Long" yang artinya sungai.
save our children...
ReplyDeletebro... aku ada juga foto "bidadari" tnkm, mau kah?
ReplyDeletekab malinau menyimpan alam yg masih eksotis untuk dinikmati, jd rindu untuk kembali kesana..
ReplyDelete