Search...>>

8.24.2015

Fragstat Tool for Fragmentation Analysis

Analisis Fragmentasi Hutan Menggunakan Aplikasi Fragstat

Fragmentasi hutan merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati di alam. Fenomena ini dapat terjadi karena hutan yang dulunya merupakan satu areal yang kompak yang kini menjadi terpecah belah karena adanya gangguan baik secara alami ataupun karena adanya aktivitas manusia. Secara alami, fragmentasi hutan dapat terjadi karena adanya bencana alam seperti longsor, gempa, dan kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam. Namun, faktor utama yang menyebabkan tingginya laju fragmentasi hutan khususnya di Indonesia disebabkan oleh adanya aktivitas manusia seperti pembangunan jalan, aktivitas logging, pertanian, serta perkebunan yang berada di dalam atau di sekitar kawasan berhutan. 

Gambar 1. Salah satu bentuk fragmentasi Hutan (Mongabay.co.id)

Pecahnya kawasan hutan menjadi beberapa bagian ini sangat berdampak pada keberadaan flora dan fauna yang berada di dalamnya. Selain menyebabkan degradasi habitat, fragmentasi hutan juga dapat menghilangkan habitat penting organisme tertentu. Dalam jangka waktu tertentu, hal ini dapat menyebabkan pemecahan populasi suatu organisme menjadi sub-sub populasi yang dapat menyebabkan kepunahan lokal atau penurunan keanekaragaman genetik. Beberapa penelitian yang telah dilakukan telah membuktikan dampak negatif fragmentasi hutan terhadap keanekaragaman hayati.

Dalam rangka pengelolaan hutan yang mendukung kelestarian habitat flora dan fauna, fragmentasi hutan perlu diukur dan dianalisis. Gabungan software ArcGis dan Fragstat dapat digunakan untuk melakukan analisis fragmentasi yang terjadi di suatu areal tertentu khususnya di daerah berhutan. Dalam tutorial kali ini, kita akan mencoba menganalisis fragmentasi hutan yang terjadi di Taman Nasional Bukit 12 pada periode, 1990 - 2013. Dalam tutorial ini, kita akan memfokuskan untuk pengukuran beberapa variabel penting terkait fragmentasi hutan seperti luas kelas hutan ((Class Area/CA), jumlah fragmen atau patch hutan (NumP), luas rata-rata patch hutan (Mean Patch Size /MPS), Total Edge (TE), Edge Density (ED) dan Mean Shape Index (MSI).


8.07.2015

The right traps for turtle conservation research method

Beberapa metode penangkapan kura-kura dan labi-labi secara "manusiawi"

Kebanyakan metode penangkapan kura-kura saat ini dilakukan secara konvensional menggunakan alat-alat yang dapat menyebabkan kematian atau cacat pada tubuh reptil tersebut. Biasanya masyarakat tradisional menggunakan pancing untuk menangkap bulus, atau secara tidak disengaja tertangkap sewaktu memancing ikan. Beberapa pemaburu labi-labi atau kura-kura menggunakan long line bait yakni serangkaian mata pancing yang banyak pada satu benang pancing yang panjang yang kemudian diletakkan disepanjang pinggir sungai ataupun danau, kemudian ditinggal untuk beberapa saat. Dengan demikian, peluang mendapatkan bulus semakin besar. Akan tetapi, selain metode ini sangat menyiksa reptil tersebut, tidak jarang satwa yang terpancing ditemukan mati atau tenggelam karena dibiarkan untuk waktu yang cukup lama. 

Keselamatan dan kesehatan satwa biasanya tidak menjadi hal yang penting bagi para pemburu hewan melata tersebut, karena kebanyakan hewan-hewan berdarah dingin ini ditangkap untuk kemudian dijual sebagai makanan, obat ataupun sebagai hewan piaraan. Namun hal ini menjadi sangat penting bila kegiatan penangkapan kura-kura ini dilakukan untuk kepentingan penelitian dengan tujuan konservasi. Metode-metode yang digunakan untuk menangkap satwa tersebut harus menjamin keselamatan dan kesehatan satwa tersebut dengan meminimalisir stress pada satwa yang ditangkap. Apalagi satwa yang ditangkap akan dikembalikan ke habitat alaminya untuk selanjutnya di monitoring. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan metode penangkapan yang konvensional, peluang mendapatkan kura-kura atau labi-labi tersebut jauh lebih kecil, setidaknya berdasarkan pengalaman pribadi penulis sendiri.

Gambar 1. Proses pembuatan perangkap secara manual di lokasi penelitian