Analisis Fragmentasi Hutan Menggunakan Aplikasi Fragstat
Fragmentasi hutan merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati di alam. Fenomena ini dapat terjadi karena hutan yang dulunya merupakan satu areal yang kompak yang kini menjadi terpecah belah karena adanya gangguan baik secara alami ataupun karena adanya aktivitas manusia. Secara alami, fragmentasi hutan dapat terjadi karena adanya bencana alam seperti longsor, gempa, dan kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam. Namun, faktor utama yang menyebabkan tingginya laju fragmentasi hutan khususnya di Indonesia disebabkan oleh adanya aktivitas manusia seperti pembangunan jalan, aktivitas logging, pertanian, serta perkebunan yang berada di dalam atau di sekitar kawasan berhutan.
Gambar 1. Salah satu bentuk fragmentasi Hutan (Mongabay.co.id)
Pecahnya kawasan hutan menjadi beberapa bagian ini sangat berdampak pada keberadaan flora dan fauna yang berada di dalamnya. Selain menyebabkan degradasi habitat, fragmentasi hutan juga dapat menghilangkan habitat penting organisme tertentu. Dalam jangka waktu tertentu, hal ini dapat menyebabkan pemecahan populasi suatu organisme menjadi sub-sub populasi yang dapat menyebabkan kepunahan lokal atau penurunan keanekaragaman genetik. Beberapa penelitian yang telah dilakukan telah membuktikan dampak negatif fragmentasi hutan terhadap keanekaragaman hayati.
Dalam rangka pengelolaan hutan yang mendukung kelestarian habitat flora dan fauna, fragmentasi hutan perlu diukur dan dianalisis. Gabungan software ArcGis dan Fragstat dapat digunakan untuk melakukan analisis fragmentasi yang terjadi di suatu areal tertentu khususnya di daerah berhutan. Dalam tutorial kali ini, kita akan mencoba menganalisis fragmentasi hutan yang terjadi di Taman Nasional Bukit 12 pada periode, 1990 - 2013. Dalam tutorial ini, kita akan memfokuskan untuk pengukuran beberapa variabel penting terkait fragmentasi hutan seperti luas kelas hutan ((Class Area/CA), jumlah fragmen atau patch hutan (NumP), luas rata-rata patch hutan (Mean Patch Size /MPS), Total Edge (TE), Edge Density (ED) dan Mean Shape Index (MSI).