Membuat peta jarak dari lokasi menggunakan software R
Analisis jarak (distance) sangat banyak manfaatnya dan telah banyak digunakan dalam studi atau penelitian dibidang ekologi maupun bidang lainnya. Misalnya pada penelitian mengenai tingkat deforestasi di suatu tempat, biasanya jarak dari jalan ataupun jarak dari pemukiman berkolerasi positif terhadap tingkat deforestasi. Artinya, hutan yang berada dekat dengan jalan atau perkampungan biasanya memiliki tingkat deforestasi yang lebih tinggi dibanding dengan hutan yang berada jauh dari jalan atau pemukiman.Jadi pada tutorial kali ini, kita akan belajar melakukan analisis jarak dari suatu lokasi baik yang berbentuk titik, garis ataupun area. Pada data yang memiliki format raster, analisis jarak dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi distance yang ada pada pustaka raster. Pada pustaka yang sama, kita juga bisa melakukan analisis jarak dari data vektor yang berbentuk titik tanpa harus merubah format ke raster terlebih dahulu dengan menggunakan perintah distanceFromPoints.
Analisis jarak berikutnya adalah membuat matriks jarak antar sepasang titik dengan menggunakan perintah pointDistance, hasil luarannya berupa matriks data, bukan peta. Hal ini biasanya digunakan untuk menghitung jarak rata-rata antar lokasi, misalnya jarak rata-rata antar lokasi survey atau transek. Data vektor atau raster yang digunakan untuk analisis jarak tidak harus memiliki sistem proyeksi UTM, bisa juga dilakukan pada data yang memiliki sistem kordinat geografis.
Kita akan memulai tutorial ini dengan menggunakan fungsi distance dari data vektor jalan yang sudah diubah menjadi raster pada tutorial sebelumnya. Setelah itu, kita akan membuat peta jarak antar desa tanpa harus mengkonversi data titik desa dalam format vektor ke format raster. Yang terakhir, kita akan membuat matriks jarak antar titik lokasi penelitian di TNGP. Data yang akan digunakan dalam tutorial ini dapat diunduh disini.. Hasil dari analisis jarak dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar 1. Hasil analisis jarak dari batas TNGP dalam bentuk raster |
setwd("D:/LUBIS_PRIVATE_DATA/R_GIS_PROJECT/04_Hasil")
# Cara pertama, membuat jarak dari jalan di TNGP
# Membaca data raster jalan hasil konversi pada tutorial sebelumnya
# Memanggil pustaka raster
require(raster)
# Memanggil data jalan dalam bentuk raster
tngp <- raster("D:/LUBIS_PRIVATE_DATA/R_GIS_PROJECT/04_Hasil/tngp_raster.tif")
# Membuat peta jarak dari jalan, hasil dapat dilihat pada Gambar 1
jarak_tngp <- distance(tngp)
# Cara kedua, membuat peta jarak antar lokasi penelitian di TNGP
# Membaca data dalam format shapefiles
# Memanggil pustaka "rgdal"
require(rgdal)
# Memanggil data titik desa di sekitar TNGP
desa <- readOGR(dsn = "D:/LUBIS_PRIVATE_DATA/R_GIS_PROJECT/02_Data_mentah/01_Data_vektor", layer="Desa_geo")
# Meghitung jarak antar desa, menggunakan data tngp (raster) sebagai template/wadah raster
jarak_antar_desa <- distanceFromPoints(tngp,desa)
Gambar 2. Hasil analisis jarak antar desa menggunakan data vektor |
# Memanggil data titik lokasi penelitian di TNGP
lokasi <- readOGR(dsn = "D:/LUBIS_PRIVATE_DATA/R_GIS_PROJECT/02_Data_mentah/01_Data_vektor", layer="Lokasi penelitian")
# Data lokasi dalam proyeksi UTM, maka set lonlat=FALSE
jarak_antar_lokasi <- pointDistance(lokasi, lonlat=FALSE)
Gambar 3. Matiks hasil perhitungan jarak antar lokasi penelitian |
# Plot hasil
# Grafik jarak dari jalur (Gambar 1)
library(RColorBrewer)
plot(jarak_tngp,col=brewer.pal(20,"Spectral"))
plot(tngp, col="green", legend=FALSE, add=TRUE)
# Grafik jarak dari lokasi (Gambar 2)
plot(jarak_antar_desa,col=brewer.pal(10,"Spectral"))
# Menyimpan data hasil analisis
writeRaster(jarak_tngp,overwrite=TRUE, filename="jarak_dari_tngp.tif")
writeRaster(jarak_antar_desa,overwrite=TRUE, filename="jarak_antar_desa.tif")
# Menyimpan jarak antar lokasi penelitian ke format excell
write.csv(jarak_antar_lokasi, "D:/LUBIS_PRIVATE_DATA/R_GIS_PROJECT/04_Hasil/jarak_antar_lokasi.csv")
SELAMAT MENCOBA...
No comments:
Post a Comment