Topographic Ruggedness Index (TRI) atau yang dikenal dengan indeks keterjalan tapak yang dikembangkan oleh Riley et al. (1999) dapat menghitung perbedaan jumlah ketinggian antar satu sel grid dengan sel di sekitarnya dari data DEM. Indeks ini memiliki banyak manfaat terutama dalam perencanaan perjalanan atau trip mendaki gunung. Dengan adanya indeks ini, perencanaan trip lebih mudah karena melewati jalan dengan tingkat keterjalan yang minimum.
TRI juga biasanya digunakan dalam analisis cost distance untuk menentukan jalur trek antara dua titik secara otomatis, trek yang dipilih akan melewati cost atau usaha yang paling minimum ditinjau dari bentuk topografi. Informasi tingkat keterjalan tapak ini sangat membantu teman-teman di lapangan dalam penentuan rencana trek baik untuk patroli pengamanan kawasan maupun survei keanekaragaman hayati. Contoh TRI dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1. Indeks keterjalan tapak (TRI) di kawasan TN Gunung Gede Pangrango. Warna biru menandakan tapak yang landai, sementara warna merah menunjukkan tapak yang cukup terjal |